Puji Tuhan.. Pada 2 Juni 2019 Ps Paul Yadao memperlengkapi jemaat GEKARI Damai Sejahtera mengenai identitas kita di dalam Tuhan dan kunci untuk mengalami terobosan. Jika ingin bertumbuh dalam terobosan, kita harus bertumbuh dalam gairah dan keinginan kita untuk lebih mengenal Tuhan Penerobos itu. Semakin kita dekat dengan Tuhan yang melakukan terobosan, maka semakin besar pengalaman kita mengenai terobosan itu.
Yesaya 9:6-7 (baca) Nabi Yesaya bernubuat bahwa pemerintahan Tuhan akan terus bertumbuh dan tidak akan pernah berakhir. Kedika Tuhan bergerak, Dia bergerak dari satu kemuliaan kepada kemullaan yang semakin besar. Tuhan bergerak selalu bertambah/ selalu meningkat, dari iman kepada iman yang lebih besar, dari berkat kepada berkat yang lebih besar, dari terobosan kepada terobosan yang semakin besar. Kunci untuk kita mengalami terobosan yang semakin besar adalah bergerak bersama dengan Tuhan.
Pada waktu Musa memimpin bangsa Israel, Tuhan berada di tengah umat Israel dalam wujud tang api pada saat malam harl, karena di padang gurun sangat dingin. Tiang apl itu adalah hadirat Tuhan. Sementara di slang hari, dalam wujud tiang awan menutupi umat Israel. Selama orang Israel berkemah di sekeliling api Tuhan, maka mereka selamat, tidak ada yang sakit, pakaiannya tidak usang dan selalu tersedia makanan. Kesetiaan dan penyediaan Tuhan selalu ada bagi mereka. Tetapi di luar api Tuhan, maka yang ada adalah kegelapan, ancaman, dan bahaya. Tuhan menggerakkan mereka dari satu tempat ke tempat yang lain, menuju tanah perjanjian. Saat ini Tuhan sedang menggerakkan kita menuju tanah perjanjian kita.
Salah satu alasan pergerakan suatu gereja/pribadi menjadi mati/berhenti adalah karena mereka tidak mau bergerak bersama dengan Tuhan. Waktu Tuhan mau melakukan perkara baru, mereka maunya yang lama. Kita jangan stagnant/berhenti di hal-hal yang lama/masa lalu kita. Kita bukan lagl budak dari dosa. Kita diciptakan untuk mengalami terobosan.
Ketika kita mengalami perjumpaaan dengan Tuhan Penerobos, maka kita pasti akan mengalami terobosan. Semakin kita kenal Tuhan, sesuatu di dalam diri kita akan menjadi hidup. Samakin kita melihat Tuhan dan tahu siapa Tuhan sebenarnya, maka semakin kita akan bangkit dan mengetahui siapa sejatinya kita. Jika kita melihat Tuhan sebagai pribadi yang jauh, maka kita menjadi orang yang tidak aman. Jika kita melihat Tuhan sebagai Bapa, Sahabat, Perkasa dan pandang kekudusan-Nya, maka kita akan melihat bahwa Tuhanlah yang akan melakukan sesuatu di dalam diri kita.
Yesus mengajar bagimana kita berdoa "Bapa kami" bukan "Bapa-Ku". Ini menjelaskan bahwa sebagaimana Tuhan Yesus adalah Putra karena kematian dan karya-Nya di kayu salib, maka kita Juga adalah putra/putrinya Allah. Semakin kita lihat Tuhan sebagai Bapa, maka semakin kita bisa melihat diri kita sebagai putra/putrinya Tuhan.
Gereja itu bukan semata-mata hanya organisasi, tetapi gereja adalah suatu keluarga. Gereja memiliki satu Bapa. Tuhan dan Roh Kudus yang sama. Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah sebuah keluarga. Kita adalah keluarganya Tuhan ketika kita melihat Tuhan sebagai Bapa, bukan Tuhan yang di luar sana, tetapi Bapa yang mencintal kita. Pada waktu kita mengenal Bapa bahwa Dia kekal, Maha Kuasa, penuh hikmat, sangat baik, penuh dengan kasih, maka Roh Kudus akan memenuhi hidup kita dan membuat kita penuh dengan kuasa dan hikmat.
Tanda-tanda heran dan mujizat menyembuhkan orang sakit, bukan hanya untuk dilakukan oleh para gembala, tetapi oleh putra/putri Bapa. Kita harus meyakini bahwa Roh Kudus yang telah membangkitkan Tuhan Yesus dari kematian, adalah Roh Kudus yang sama yang ada di dalam diri kita.
Tuhan Yesus berkata "seperti Bapa telah mengutus aku, Aku mengutus engkau." Bagaimana Tuhan Yesus diutus? Dia diutus sebagai Anak, Dia diutus dengan dukungan penuh dari surga, Dia diutus dengan seluruh malaikat menolong Dia bahwa tanda-tanda heran akan mengikuti Dia. Kita diutus tidak hanya sebagal seorang pekerja, kita diutus sebagal putra dan putrinya Tuhan ke sekolah, bisnis, ke luar gereja, dan bangsa-bangsa. Kita adalah pembawa-pembawa hadirat Tuhan.
Dalam Perjanjan Lama, api Tuhan ada di sekitar umat Tuhan, tetapi di dalam Perjanjian Baru, api Tuhan sudah ada di dalam diri kita. Tuhan Yesus telah memberikan otoritas dan kuasa kepada kita untuk memberitakan kabar keselamatan ke mana pun Tuhan mengutus kita. Semakin kita berjalan sebagaí putra/putrinya Tuhan, maka dunia akan melihat kebaikan kita dan mereka akan mempermuliakan Bapa kita. Tuhan kita adalah Tuhan Penerobos. Semakin kita kenal Dia, maka semakin kita akan mengalami Dia dan semakin kita serupa dengan Dia. Semakin kita jatuh dinta kepada Dia dan kita intim dan menyembah Dia, maka Dla memenuhi kita dengan kemullaan dan kuasa-Nya.
Roh Kudus yang sudah ada di dalam diri kita adalah untuk diri kita dan kepentingan kita. Roh Kudus akan menuntun ka kepada kebenaran dan menyingkapkan kebenaran firman Tuhan, tentang siapa Tuhan dan siapa diri kita.Tuhan mau melepaskan pekerjaan Roh Kudus tanpa batas ke dalam diri kita. Jika kita lapar dan haus kepada Tuhan, maka kita sedang memberikan ruang kepada Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan-Nya dengan lebih dahsyat lagi melalui hidup kita.
Daud itu dikenal sebagai orang yang berkenan kepada Tuhan. Apapun musim dalam hidupnya (dalam bahaya, berjalan dalam kemenangan, penggembala domba, seorang raja, bahkan jatuh dalam dosa) dia akan tetap mengejar hadirat Tuhan hidup kita.
Tingkat perjumpaan kita dengan Tuhan akan menentukan tingkat terobosan yang kita alami. Semakin dalam kíta mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka semakin besar otoritas yang akan kita bawa. Semakin dalam rasa lapar kita dan semakin dalam kerinduan kita akan hadirat Tuhan, maka kita akan mengalami pengurapan yang lebih besar dan pencurahan yang lebih besar Perjalanan kita bersama dengan Tuhan adalah sebuah serial perjumpaan kita dengan Tuhan. Jangan puas hanya dengan satu perjumpaan. Tuhan ingin kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang lebih lagi. Pada waktu kita mengarahlan hati dan wajah kita kepada Tuhan, maka wajah Tuhan sudah ada di dalam hidup kita. Setap kall kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, sebenarnya Tuhan sedang menggerakkan kita untuk maju kepada hal-hal yang lebih besar.
Mazmur 24:3-5 (baca). Daud memiliki suatu pewahyuan tentang siapa yang bisa naik ke gunung Tuhan, siapa yang bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan akan menerima berkat dari surga. Kemudian Daud menyoroti perjumpaan Yakub dengan Tuhan yang menginspirasi hidupnya. Mazmur 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. Pada waktu Yakub mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka Tuhan senang dengan perjumpaan itu. Jadi waktu Yakub mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka sesuatu terjadi dengan Yakub dan sesuatu juga terjadi dengan Tuhan.
Kita adalah generasi yang lapar akan kebenaran Tuhan. Kita tidak hanya melihat tangan Tuhan dan apa yang akan Tuhan lakukan, tetapi kita adalah orang-orang yang mencari wajah Tuhan. Jika maka itu yang Tuhan bisa lakukan bagl kita. Tuhan ingin kita mencari wajah-Nya. Jangan hanya mengejar apa yang mau Tuhan lakukan, sebab sesungguhnya Tuhan mau menampakkan wajah-Nya kepada kita, dan Dia mau menunjukkan siapa diri-Nya kepada kita. hanya mencari tangan Tuhan.
Mazmur 24:7-10 (baca), Daud berkata ada satu generasi yang mencari wajah Tuhan, dan waktu mereka memandang wajah Tuhan, mereka mulai mendeklarasika: "angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatiah pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan". Pada waktu kita melihat wajah Tuhan. maka kita akan di transformasi/diubahkan. Pada waktu kita diubahkan, maka sesuatu terjadi dengan doa-doa kita. "Diolah Raja Kemuliaan." Pada waktu kita melihat kemulian Tuhan, maka kemuliaan kita pun dilepaskan/terbuka. Kristus di dalam kita, Roh Kudus di dalam kita, dan kita pun bangkit, sesuatu terjadi waktu kita berdoa. Raja Kemuilaan datang dalam hidup kita. maka saat kita berdoa dan mengatakan "sembuh" maka kesembuhan terjadi. "terlepas" maka kemerdekaan terjadi.
Yakub artinya perenggut/ pengambil.Yakub melewati dua hal dalam hidupnya: hak kesulungan dan berkat. Yakub mendapatkan hak kesulungan dan berkat dengan cara mengambil/merenggut dari Esau. Dimasa kita sekarang ini. kita tidak perlu mengambil/merenggut/merampok hak kesulungan, karena kita semua memiliki hak kesulungan. Tuhan Yesus adalah Anak sulung, Dia yang sulung di antara semua saudara (Roma 8:29). Tuhan Yesus tidak hanya memberikan sebagian, tetapi Dia berikan semuanya. Kita adalah pewaris bersama dengan Kristus. Apa yang Bapa di surga berikan kepada Tuhan Yesus, kita juga memilikinya. Sekarang kita ada di dalam Kristus, dan Kristus di dalam kita. Tidak ada yang bisa memisahkan klta dari kasih Bapa. Kita memiliki hak kesulungan dan berkat. Oleh sebab Itu, berhentilah bergumul dengan manusia, berhentilah berplkir sebagal seorang anak yatim piatu yang penuh dengan ketakutan.
Setelah Yakub mengambil hak kesulungan dari Esau. Yakub dihantui ketakutan dan melarikan diri dan menemukan sebuah tempat yang belum ada namanya. Yakub merasa lelah dan menemukan sebuah batu dan memakai batu itu untuk meletakkan kepalanya (Kejadian 28:11). Dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus menjelaskan bahwa Tuhan Yesus adalah batu karang yang mengikuti Yakub.itu bukanlah batu yang biasa, itu gambaran profetik masa yang akan datang.
Yakub itu adalah gambaran dari gereja. Gereja yang lari dari kehendak Tuhan tidak akan mengalami tingkap surga yang terbuka. Kapan surga akan terbuka? Apakah pada waktu Yakub berlari dengan kekuatannya sendiri? Bukan surga terbuka pada waktu Yakub meletakkan kepalanya di atas sebuah batu. Tuhan Yesus adalah Putra Bapa di surga. Pada waktu Dia mati di kayu salib, Dia berkata "sudah selesai", Kita tidak bisa tambahkan apa pun kepada apa yang Tuhan Yesus sudah selesaikan. Tugas kita adalah berhenti berlari dan berhenti bergumul. Kita harus menghubungkan hidup kita kepada Yesus dan meletakkan segala sesuatunya di pekerjaan yang sudah di selesaikan oleh Tuhan Yesus, maka surga pasti akan terbuka.
Kejadian 28:12 "... dan tampaklah malaikat-malaikat Alah turun naik di tangga itu" Yakub tidak melakukan sesuatu pun, tetapi surga terbuka, dan malalkat sibuk naik turun. Sebuah gereja bisa saja hebat dan melakukan banyak hal dalam pelayanannya, tetapi tidak mengijinkan malaikat naik turun. Mengapa banyak malaikat naik turun untuk seorang Yakubl Karena di tempat dimana kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yesus, di tempat itu kita berjumpa dengan Tuhan Yesus. Ferjumpaan pribadi kita akan menjadi berkat yang luar biasa bagi orang di sekitar kita, juga bangsa-bangsa, dan bagi generasi yang ada (baca Kejadian 28:13-14).
Kejadian 28:16, Pada waktu Yakub terbangun, Yakub berkata: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku idok mengetohinya" Ada banyak gereja yang masih seperti itu, dimana Tuhan sudah hadir, tetapi mereka masih tidak meraih sepenuhnya hadirat Tuhan. Pada waktu hadirat Tuhan ada di sini. serahkan segalanya kepada Tuhan.
Kejadian 28:17, Setelah bangun, Yakub memiliki pewahyuan. Tempat yang awalnya tidak memiliki nama, dia menamakan tempat Itu Bethel. Yakub berkata: "Alangkah dohsyatnya tempat ini Ini tdak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbong sorga Pintu gerbang surga, ada di alam surga. Rumah Tuhan, ada di sini (GDS). Di surga, pintu gerbang akan terbuka, dan dicurahkan ke atas rumah Tuhan yang ada di bumi (GDS).
Perjumpaan pertama Yakub bukan hanya untuk dia diberkati, tetapi Tuhan sedang melepaskan apa yang ada di bumi seperti di surga. Tetapi Yakub kurang mengert akan hal itu, dan berkata kepada Tuhan: Kalau Engkau benar Tuhanku, dan lakukan banyak lagi untuk aku, maka aku akan ikut Engkau (Kejadian 28:20-21). Yakub hanya melihat tangan Tuhan, pahadal Tuhan sedang menawarkan perjanjian/covenant dengan Yakub. Tetapi Yakub belum siap, sehingga Yakub maunya kontrak. Tuhan berkata kepada Yakub, "Aku dan engkau, kita akan menjadi satu." Dan Tuhan Yesus telah menggenapi perjanjlan tersebut. Tuhan Yesus teiah melakukan segalanya bagi kita, maka kita menjadi satu dengan Tuhan dan tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Bapa.
Matius 3:16-17.Yang terjadi sesudah Tuhan Yesus dibapdis adalah surga terbuka. Dan Bapa berkata "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Apa yang terjadi ketika surga terbukal Semuanya mungkin/ tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sebelum mati, Tuhan Yesus berkata: "ini tubuhku, ini darahku, darah perjanjian." Tuhan Yesus datang tidak menawarkan kontrak, tetapi Dia datang untuk menjadikan kita satu kepada Bapa. untuk membersihkan kita dari dosa. Dia datang untuk memulihkan kita kembdengan Bapa. Dia tidak hanya datang.
Setelah Yakub menjadi kaya dan memiliki banyak harta benda, Yakub memiliki kerinduan untuk pulang ke daerah asainya. Kerinduan terbesar dari seorang yatim piatu adalah rumah. Dunia ini sedang sakit dan rindu untuk melihat wajah Tuhan. Untuk kerinduan pulang ke daerah asalnya. Yakub memakai strategi. Dia membiarkan anggota keluarganya untuk mendahuluinya, kemudian para hamba dan budaknya, disusul hewan ternaknya. Yakub berialan sendirian di posisi paling belakang. Pada waktu kita menjadi anak yatim piatu, kita selalu akan sendirian.
Kejadian 32:24-28, Malaikat menemui Yakub dan bergulat dengan Yakub dari sore sampai pagi. Yakub sangat kuat sampai malaikat itu meminta untuk dilepaskan, tetapi Yakub tidak mau melepaskannya sebelum malaikat tersebur memberkatinya Yakub masih saja meminta berkat padahal a sudah memiliki segalanya. Berkat yang Yakub minta adalah seperti juga yang kita inginkan, yaitu suatu berkat yang tidak bisa dipuaskan hanya dengan hal-hal material melainkan berkat yang datangnya dalam sebuah ibadah. Malaikat Tuhan memukul sendi pangkal paha Yakub/sendi terkuat di tubuh Yakub, tetapi Yakub tetap tidak mau melepskannya. Malaikat itu pun bertanya kepada Yakub."siapakah nama-Mu?" Malaikat itu bertanya bukan karena tidak tahu nama Yakub, tetapi pertanyaan itu memang untuk Yakub. Nama itu membawa segalanya. Sejak lahir Yakub sudah dberi nama yang artinya pengambil, punya niat licik. dia seorang yatim piatu, selaku bergumul dengan manusia. Dan malaikat itu berkata:"engkau tidak akan lagi disebut Yakub, tetapi engkau akan menjadi Israel". Kata Israel berarti pangeran yang mengalahkan Tuhan.
Inilah berkat terbesar yang kita cari, yaitu identitas kita, yang bukan sebagai budak, bukan sebagai pekerja/karyawan, dan bukan pendosa. Kita semua adalah putra/putrinya Bapa di surga. Amin.