PERTUMBUHAN ROHANI DAN KEDEWASAAN ROHANI

Ps Jesaya Henubau

Ringkasan Khotbah Minggu, 13 Juni 2021

Pembacaan Alkitab : Kolose 2 : 6 – 7

Kita telah belajar bahwa Tuhan ingin agar: Kita bertumbuh ke dalam, kita bertumbuh ke atas semakin kuat, bertumbuh untuk menghasilkan buah-buah. Yohanes 15 : 7 Jika hari ini, kita percaya kita akan menerima apa yang Tuhan Yesus sediakan, karena Tuhan Yesus tidak pernah lalai menepati janji-Nya. Apa yang diucapkan-Nya telah digenapi-Nya, karena Tuhan Yesus telah menggenapinya, dan menyelesaikan segala sesuatu di atas kayu salib. Itulah sebabnya setelah Kebangkitan-Nya, kita bukan lagi “akan menerima” tetapi “TELAH merima”; kesembuhan, kemenangan, mujizat, terobosan, dsb di dalam nama-Nya. 1 Petrus 2 : 24 ...Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


Jika Tuhan sudah menyelesaikan segala sesuatu, maka bagian kita adalah bertumbuh ke dalam Dia.  Mengambil dan menerima semua yang Tuhan Yesus sudah selesaikan dan menikmati semua itu di dalam  iman (oleh iman dan dengan iman)

Kita bertumbuh ke atas, Kolose 2 : 7

Waktu pohon berakar di tempat/ tanah yang benar, subur, dan tepat, maka pohon itu akan bertumbuh semakin kuat ke atas. Tempat/ tanah yang benar dan tepat itulah Tuhan Yesus sendiri (Akulah Pokok Anggur). Waktu kita berakar di dalam Dia, kita akan menyerap segala sesuatu dari Dia, yaitu firman-Nya, itulah makanan yang terbaik yang membuat kita bertumbuh semakin kuat ke atas. Yeremia 17 : 7 – 8; Mazmur 1 : 2 – 3; Yohanes 15 : 5.

Dahulu kita tidak mengenal Tuhan, karena semua manusia telah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, itulah sebabnya agar kita berakar atau ditanam di dalam Kristus, maka kita harus melalui proses dilahirkan baru.

Dibagian yang lain Tuhan Yesus juga menggambarkan pertumbuhan kita : berakar bertumbuh dan berbuah seperti pohon ara. Pohon ara bisa bertumbuh dari musim ke musim; proses pertumbuhanya; dari “kanak-kanak”, “anak muda”, “dewasa”, kemudian bertumbuh menjadi “anak muda lagi”.

Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus menemukan ada satu pohon ara yang tidak berbuah, stagnan (berhenti berbuah) padahal pohon ara itu bertumbuh subur, maka pada saat itu juga Tuhan Yesuspun mengutuk pohon ara itu supaya jangan berbuah lagi. Kisah ini merupakan gambaran tentang hidup kita, bahwa yang Tuhan rindukan dan kehendaki adalah;  jika kita sudah berrtumbuh, maka kita harus MENGHASILKAN BUAH!

Dalam Matius 13 : 31- 32  Hal kerajaan surga seperti biji sesawi yang ditaburkan orang, kemudian biji sesawi yang kecil itu bertumbuh makin lama makin besar dan luar biasa, itulah yang Bapa kehendaki dalam hidup kita. Pertumbuhan yang Tuhan Yesus maksudkan adalah PERTUMBUHAN ROHANI.

Yohanes 13 : 33 Hai anak-anak-Ku.. (TEKNON = Little children).” Di ayat ini Tuhan Yesus sedang berbicara kepada murid-murid yang secara fisik sudah dewasa, namun ukuran rohani mereka masih kanak-kanak (anak kecil).

Yohanes 21 : 5 Kata Yesus kepada mereka; “Hai anak-anak…” (PAIDIA/ PAIDION) artinya anak sedang di training/ dilatih, diajarkan untuk melakukan sendiri/ bertanggung jawab.

Kemudian dalam 1 Yohanes 2 : 12 – 15 Rasul Yohanes menyusun proses dari pertumbuhan rohani seseorang.   

Kita ada di pertumbuhan yang mana?

1. Pertumbuhan rohani dimulai dari “anak-anak

(bahkan dalam Ibrani 5 : 12 – 13, pertumbuhan rohani dimulai dari “bayi” “NEPHIOS” yang masih memerlukan susu)Bayi atau anak-anak kecil masih harus disuapin, diberikan susu, belum bisa melalukan sendiri, masih ditolong.

Pertumbuhan selanjutanya adalah Anak-anak kecil (Teknon) dalam pertumbuhan rohani ini anak-anak sudah mengerti tentang pengampunan dosa, hidupnya telah mengalami keselamatan.

Pertumbuhan anak-anak dalam ayat 14) sama seperti Yohanaes 21 : 5, Anak-anak (Paidia) artinya adalah anak-anak yang sedang dilatih, in training, tentang panggilan dan tujuan hidup.  Anak-anak yang sedang bertumbuh mengenal “kinosko” Bapa, artinya mengenal dari pengalaman hidup. Inilah yang menjadi kerinduan Tuhan Yesus supaya kita  mengenal Bapa secara pribadi, itulah sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan (Doa Bapa kami) kepada kita. Sejak kecil bahkan hingga masuk  pelayanan-Nya, Tuhan Yesus selalu memperkenalkan Allah sebagai Bapa. 

Lukas 2 : 40 (baca) Bapa menghendaki agar setiap anak-anak-Nya harus terus bertumbuh bertambah besar (secara rohani) ke atas. Tuhan Yesus sendiri juga harus bertumbuh ke dalam Bapa, supaya semua perkataan dan perbuatan-Nya benar karena berasal dari Bapa. Yohanes 14 : 10  (baca) Seseorang yang mulai dewasa tidak lagi berkata-kata dan berbuat dari dirinya sendiri, tetapi semuanya berasal dari Bapa.

Jika kita tidak berakar dalam diri Bapa, maka apa yang kita katakan dan lakukan berasal dari tempat dimana kita berakar (dosa, kedagingan, iblis dan roh-roh jahat)

2. Pertumbuhan dalam fase berikutnya adalah menjadi bapa-bapa.

Fase pertumbuhan rohani ini tidak berbicara secara jenis kelamin, status pernikahan, ataupun fisik. Tetapi dalam pertumbuhan ini kita mengenal Tuhan Yesus sudah ada sejak semula/ dalam kekekalan, memahami bahwa segala sesuatu dijadikan oleh firman-Nya yang berkuasa. Tidak lagi melihat hidup yang sementara, tetapi kepada yang kekekalan Kolose 3 : 1 – 3

Fase Bapa-bapa juga artinya membesarkan, memimpin, mengajar dan menuntun orang lain kepada Tuhan Matius 28 : 20

Kelahiran baru kita butuhkan di bumi ini untuk dilahirkan secara rohani, tetapi seiring kita menjadi dewasa secara rohani (bapa-bapa), maka prioritas hidup kita tidak lagi kepada apa yang sementara, tetapi hal-hal yang bersifat kekal. 2 Korintus 4 : 18.

3. Pertumbuhan selanjutanya orang-orang muda 1 Yohanes 2 : 14

Dalam pertumbuhan rohani ini orang-orang muda berakar kuat dalam firman Tuhan, dan mengalahkan yang jahat, dan menang atas dosa. Hidup berkuasa dan berkemenangan, semakin kuat dan alami sukacita penuh.  Amin!