Deprecated: The each() function is deprecated. This message will be suppressed on further calls in /var/www/vhosts/k1683644.subscription/gds.or.id/id/wp-content/plugins/js_composer/include/classes/core/class-vc-mapper.php on line 111
TUHAN BERIKAN KEKUATAN BARU | GDS | GEKARI DAMAI SEJAHTERA
TUHAN BERIKAN KEKUATAN BARU

Ps. Debora Henubau

Ringkasan Khotbah Minggu, 10 maret 2024

Matius 13:24-30 Lalang dan Gandum tumbuh bersama. Ada banyak tuaian besar akan datang, tetapi di antara tuaian-tuaian itu, ada musuh yaitu iblis yang menyebarkan benih Lalang. Selama kita ada di muka bumi ini, kita adalah Gandum, kita adalah tuaian yang akan dibawa masuk ke Rumah Bapa di sorga. Tetapi di tengah duniaini ada juga Lalang yang tumbuh bersama dan tidak dipangkas agar di suatu hari nanti Lalang tersebut akan dikumpulkan dan dibakar, sementara Gandum akan dikumpulkan dan dimasukan ke dalam lumbung.

Pada waktu kita masih hidup di dunia, memang sebagai anak Tuhan kita memiliki Roh Kudus, dan ingin hidup benar di mata Tuhan. Tetapi ada Gandum di sekitar kita, artinya tetap ada penderitaan, masalah, serangan, difitnah, dan dimusuhi orang lain.

Jika kita mengalami sesuatu yang buruk bukan berarti Tuhan menutup mata dan tidak menolong kita.

Jika kita sedang mengalami tekanan apapun, kesedihan, kekecewaan, identitas kita tetap Gandum, tetap milik Tuhan. Tetapi di sekeliling kita ada Lalang, bahkan bisa saja ada di dalam kita.

Tuhan berikan kekuatan yang baru untuk menghadapi apapun, baik yang sedang kita hadapi saat ini maupun yang akan terjadi di hari-hari ke depan.

Tuhan sangat mengasihi kita, sebelum sesuatu terjadi, Tuhan menguatkan iman kita.

Yesaya 40:28-31  Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi Lelah.

Tuhan memberikan kekuatan baru hanya kepada yang menanti-nantikan Tuhan. Artinya, orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan, mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan.

Seorang yang berstatus agama Kristen tidak otomatis akan mendapatkan kekuatan baru, karena kekuatan baru hanya ada pada Tuhan, bukan pada status agama.

Pada waktu orang menantikan Tuhan:

  • Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya.
  • Mereka berlari dan tidak menjadi lesu.
  • Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Dalam situasi apapun yang kita hadapi, kita harus senantiasa menantikan Tuhan, karena Tuhan pasti akan memberikan kekuatan baru kepada kita.

Untuk mendapatkan kekuatan baru:

  1. Rest in God (beristirahat di dalam Tuhan)

Cara beristirahat di dalam Tuhan adalah membangun hubungan dengan Tuhan dalam doa, pujian dan penyembahan setiap hari, serta memberi waktu senantiasa berada di dalam hadirat Tuhan.

Cara lain beristirahat di dalam Tuhan adalah senantiasa makan firman Tuhan. Artinya, senantiasa merenungkan firman Tuhan.

  • Perkataan iman

Perkataan iman baik yang kita dengar dari orang lain ucapkan, maupun diri kita sendiri ucapkan. Lewat perkataan iman, artinya kita mendeklarasikan firman Tuhan.  Firman Tuhan yang pernah kita dengar dan peroleh, kita ucapkan untuk situasi yang terjadi dan untuk diri kita sendiri.

Firman Tuhan itu hebat, kuat dan penuh kuasa, tetapi harus senantiasa dipergunakan. Pada waktu kita menghadapi berbagai situasi, baik itu kekuatiran dan ketakutan yang datang dalam hidup kita, maka kita harus pergunakan perisai iman yaitu firman Tuhan.

  • Percaya/beriman

Percaya berarti berserah kepada bantuan Tuhan, tidak menggunakan kekuatan kemampuan diri sendiri. Pada waktu kita berserah kepada Tuhan, bukan berarti menyerah dengan keadaan yang ada. Percaya kepada Tuhan berarti senantiasa mengadalkan Tuhan, dan tetap melakukan yang benar.

  • Tahu berterima kasih

Setelah kita mendapatkan pertolongan dari Tuhan, maka kita harus berterima kasih kepada Tuhan dengan cara memuji dan menyembah Tuhan, dan menceritakan kebaikan Tuhan kepada orang lain. Tahu berterima kasih berarti tetap hidup dalam kebenaran.

Amsal 3:5-8 (Baca) Penyerahan diri artinya percaya kepada Tuhan, dan tidak mengandalkan kuatan diri sendiri. Dalam segala keputusan hidup kita, Tuhan tahu semuanya. Kita tidak sendirian, oleh sebab itu jangan tertekan oleh karena ketakutan dan kekuatiran. Dalam segala masalah apapun, ucapan firman Tuhan atas situasi yang sedang kita alami.Kita tidak punya pegangan apapun selain firman Tuhan, sebab itu kita harus terus deklarasikan firman Tuhan untuk hidup kita.

Daniel 6:6  Maka berkatalah orang-orang itu: “Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!

Iblis adalah pendakwa, ia akan selalu berusaha mendakwa, mencari-cari kesalahan orang yang hidup di dalam Tuhan.

Orang-orang yang menantikan Tuhan haruslah ditemukan pada saat iblis mencar-cari kesempatan untuk mendakwa, tetapi tidak bisa ditemukan karena ada ciri khas yang sangat kuat dalam hidup anak-anak Tuhan yaitu dalam hal ibadahnya.

Di sekeliling Daniel adalah orang-orang yang tidak hidup dalam kebenaran, mereka menyembah dewa-dewa, orang yang berilmu/hidup dalam perdukunan.

Yang dapat membuat kita bertahan di akhir zaman bukanlah uang, jabatan, koneksi, hikmat, kecerdasan, kehebatan kita, tetapi ibadah/hubungan kita secara pribadi dengan Tuhan.

Daniel 6:7-10 Raja Darius mengeluarkan surat perintah yaitu dilarang beribadah kepada siapa saja selama tiga puluh hari kecuali menyembah raja.

Daniel 6:11  Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya

Pada saat Daniel mengetahui perintah raja Darius, ia segera pergi ke kamar untuk berdoa dan memuji Allah.

Kebiasaan berdoa dan beribadah jangan dihapus dalam hidup kita, sebaliknya kita harus selalu mengajarkannya kepada generasi/keturunan kita selanjutnya.

Sekalipun Daniel memiliki berbagai tanggung jawab yang harus dikerjakannya, tetapi ia senantiasa memiliki waktu untuk beribadah kepada Allah. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menyediakan waktu beribadah kepada Tuhan.

Daniel 6:12 Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

Pada saat roh jahat dan orang jahat hendak menyerang kita, mereka menemukan kita sedang berseru kepada Tuhan, bukan sedang meminta bantuan kepada dewa-dewa atau ilah-ilah lainnya.

Terobosan hanya ada di dalam Tuhan. Cara kita menerima terobosan adalah datang kepada Tuhan dengan memuji dan menyembah Tuhan, berdoa kepada Tuhan setiap saat, jangan fokus kepada masalah, tetapi focus dan arahkan pandangan kita kepada Tuhan.

Daniel 6:17  Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!

Kalau kita sungguh-sungguh menanti-nantikan Tuhan, Dialah yang akan melepaskan kita dari berbagai permasalahan yang kita hadapi.

Danuiel 6:23  Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.

Iblis berkeliling seperti singa yang mengaum-ngaum, tetapi Tuhan selalu mengutus malaikat-Nya untuk menjaga orang yang hidup benar, tidak melakukan kesalahan dan kejahatan.

Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus memiliki suatu ciri yang khusus yaitu tidak melakukan kejahatan di mata Tuhan maupun di sekeliling kita agar tidak ada celah bagi iblis untuk menyerang hidup kita.

Ayat 24  Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.

Pada waktu Daniel dilemparkan ke dalam gua Singa, ia tidak memberontak. Daniel percaya bahawa Allah pasti akan menjaga, menolong, menyelamatkan, membebaskannya.

Percaya itu penyerahan. Penyerahan artinya, percaya kepada Tuhan dan tidak mengandalkan diri sendiri. Tuhan yang bertindak menolong hidup kita, bagian kita adalah hidup benar di hadaan Tuhan. Cara untuk hidup benar di hadapan Tuhan adalah rendahkan diri kita di hadapan TUhan.

2 Raja-raja 6:16-17  Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

Mata rohani kita akan Tuhan bukakan untuk melihat Tuhan, malaikat Tuhan pada saat kita bersekutu pribadi dengan Tuhan. Mata kita secara langsung memang tidak melihat, tetapi dengan mata rohani kita akan melihat bahwa yang beserta kita jauh lebih banyak.

Kita dapat melihat yang tak terlihat, bukan dengan mata jasmani, tetapi dengan mata rohani

Ayat 18  Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: “Butakanlah kiranya mata orang-orang ini.” Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa.

Bagi Tuhan tidak sulit untuk membuka dan menutup mata. Jika kita mengalami serangan apapun, dan kita bergantung sungguh kepada Tuhan, maka kita dapat berdoa memerintahkan agar musuh tidak dapat menyerang kita.

Jika kita ingin mendapat kekuatan baru, maka mata rohani kita harus terbuka.

2 Tawarikh 32:7-8  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita.” Oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali.

Kita tidak boleh takut dan gentar karena yang menyertai musuh adalah tangan manusia, sementara yang menyertai kita adalah Tuhan Yesus. Dalam setiap peperangan yang kita hadapi, Tuhan sendiri yang berperang bagi kita, dan memberi kita kemenagan.

Yesaya 54:13-17 Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu. Apabila orang menyerbu, itu bukanlah dari pada-Ku; siapa pun yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau. Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan tukang besi yang menghembus api dan menghasilkan senjata menurut kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah untuk merusakkannya. Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN

Sebagi murid Tuhan, kita tidak hanya seminggu sekali beribadah, tetapi harus senantiasa memiliki hubungan pribadai dengan Tuhan. Kita juga harus senantiasa memperkatakan firman Tuhan agar setiap senjata yang ditempa atas kita tidak akan berhasil.

Iblis menyerang dengan cara masuk ke dalam pikiran.

  • Pada waktu Tuhan Yesus Yesus dicobai oleh iblis, Dia tidak mau terpengaruh dengan ucapan-ucapan dari Iblis. Tuhan Yesus sensntiasa memperkatakan apa yang tertulis di dalam firman Tuhan.
  • Demikian pun dengan kita, pada waktu iblis mencoba menyerang kita melalui pikiran kita dan kita tahu bahwa apa yang ada dipikiran kita bukan berasal dari Roh Kudus, maka kita harus melawannya dengan memperkatakan firman Tuhan (Efesus 6:16; Yakobus 4:7)

Amsal 18:10  Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.