RAHASIA HIDUP BAHAGIA
Ev. Yohanes Utomo
Ringkasan Khotbah Minggu, 19 November 2023
Pembacaan Alkitab : Matius 5 : 3 – 12
Semua hal yang dilakukan oleh orang-orang didorong dari keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. Kebahagiaan adalah kebutuhan yang universal. Pertanyaannya adalah bagaimana kita menerima kebahagiaan? Apa rahasianya?
Tuhan Yesus dalam khotbah perdana-Nya di atas bukit, berkhotbah tentang BERBAHAGIA/ KEBAHAGIAAN.
Kebahagiaan bukanlah Impian kosong, kebahagiaan adalah suatu fakta dan realita, karena KEBAHAGIAAN ADALAH KERINDUAN TUHAN BAGI KITA, anak-anak-Nya. Kebahagiaan tidak datang karena ada usaha untuk mendapatkanya. Tuhan Yesus memberikan kita kunci untuk masuk kepada kebahagiaan itu, yaitu jika kita tinggal di dalam Dia, karena Tuhan Yesus adalah sumber kebahagiaan itu.
Berbahagialah : Bahasa Yunani : Makariori / Makarios Bisa diartikan “diberkatilah”
Makarios digunakan untuk para dewa/dewi Kebahagiaan yang Ilahi, Artinya Kebahagiaan makarios ini tidak sama dengan apa yang di bumi ini, karena kebahagiaan ini adalah Ilahi, dan milik Allah sendiri, yang diberikan kepada kita, sebagai anak-anak-Nya.
Makarios: Kebahagiaan yang hanya dimiliki oleh Tuhan sendiri dan Kerajaan-Nya.
Tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang ada dan disediakan oleh dunia ini.
Tidak usah ditambah dengan apapun sudah limpah dalam kehidupan (dapat mencukupi diri sendiri, tanpa bantuan orang lain)
Kebahagiaan tidak tergantung kepada materi, kedudukan yang tinggi, popularitas atau karena nama besar. Tuhan Yesus tidak mengaitkan kebahagiaan dengan uang, harta yang banyak, kedudukan yang tinggi
Mencari kebahagiaan dunia ini adalah usaha menipu diri sendiri yang berakhir dengan kesia siaan. Pengkhotbah 1 : 2
KEBAHAGIAAN : TERGANTUNG KEPADA HIDUP YANG BENAR
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,Karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga
Lemah lembut,haus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai
Kebahagiaan yang dari Tuhan adalah Suatu kualitas hidup yang dialami seseorang karena dikerjakan Allah sendiri, kebahagiaan ini melampaui keadaaan yang dialami, melampaui penderitaan, kesulitan, keterbatasan, bahkan kemiskinan
Ada beberapa kata bahasa Yunani : “miskin”
Jika seseorang miskin (Ptochos) kemduian berserah dan bergantung kepada Tuhan, maka dia akan mengalami kebahagiaan yang sejati. Banyak orang tidak mengalami kebahagiaan ini karena belum berserah dan bergantung kepada atuhan
2 Korintus 12 : 7 – 10 Paulus rela dalam kelemahan supaya alami kasih karunia. hatinya selalu bergantung dan berpaut kepada Tuhan. Rasul Paulus menuliskan; jika aku lemah, aku kuat.
Yeremia 17 : 7-8 Jika kita masih jika kita mengandalkan Tuhan dan hidup bergantung kepada-Nya, maka kita akan mengalami makarios, kebahagiaan ilahi
Tuhan Yesus yang adalah 100 % Tuhan dan 100% manusia, selama pelayanan di bumi ini, tidak hidup dengan keilahiannya tetapi bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Yohanes 14:12 itu sebabnya Tuhan juga mau agar kita melakukan dan mengalami hal-hal yang sama seperti yang Tuhan Yesus, bahkan lebih besar dari itu.
Matius 4 : 1 – 3 sama seperti Tuhan Yesus, kita juga harus bergantung, berikan ruang besar bagi Roh Kudus untuk bekerja dan menuntun kita.
TUHAN YESUS MEMBERIKAN CONTOH: Menundukkan diri dan semua keinginan-Nya kepada kehendak dari Roh Bapa-Nya. Semua pencobaan / pengalaman hidup harus mendudukkan manusia kepada kehendak Roh Allah
Ayub 42 : 1 – 8 Kisah Ayub mengajarkan kita betapa pentingnyakita harus merendahkan diri dsn tunduk kepada Tuhan. Supaya kita mengelami kebahagiaan yang sejati.Pada waktu kita percaya kepada Tuhan dan menyerahkan diri untuk mengikuti jalan Tuhan, maka Tuhan akan memulihkan hidup kita. Sama seperti Ayub, dalam Ayub 42 : 10
Kita sedang hidup dalam masa dimana orang ingin mencari kenikmatan dan kesenangan (hedonism), tetapi di saat yang sama mereka mengalami penderitaan dan tekanan yang berat.
Pertanyaan; What is the real problem of men? The real problem of men is REAL= restles (tidak beristirahat, emptiness (kosong), aimless (tanpa tujuan), lonliness (kesepian)
Orang punya banyak cara di luar Tuhan untuk mengatasi masalah daalm hidupnya; baik positif dan negative, namun semua itu tidak memberikan kepuasan dan kebahagiaan serta tidak menjadi jawaban dalam kehidupan manusia.
Yohanes 4:13. Contoh; Perempuan Samaria tidak mengalami kepuasan hidupnya. Tuhan Yesus adalah sumber kebahagiaan sejati. Itulah yang dinyatakan Tuhan Yesus kepada Perempuan Samaria, pada waktu dia minum dari Tuhan Yesus, maka dia tidak akan haus lagi, atau mengambil air di sumur, karena dalam dirinya akan mengalir aliran air kehidupan yang memuaskan hidup.
Kepuasan dunia ini sesaat saja, kemudian dosa akan memperbudak manusia, dan berkahir dengan hal yang buruk dan memalukan, yang akhirnya kepada kebinasaan. Pengkhotbah 5 : 9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.
Yohanes 15 : 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Nehemia 8 :10 B Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”
Tuhan adalah sumber sukacita. Sukacita yang diberikan-Nya memiliki kualitas yang melebihi kualitas makanan, minuman, atau materi yang terbaik di dunia.
Daud menyatakan bahwa sukacita dari Tuhan melebihi sukacita karena kelimpahan gandum dan anggur.
Yohanes 14 : 27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Filipi 4 : 7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.