MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENERIMA MUJIZAT
Ps Debora Henubau
Ringkasan Khotbah MInggu 30 Juni 2024
Mujizat itu dari Tuhan dan oleh karena kasih karunia Nya diberikan kepada orang yang percaya sesuai kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, penting bagi kita hari ini untuk belajar mempersiapkan diri menerima mujizat dari Tuhan, mengapa demikian? Karena setiap pergumulan, kesulitan serta tantangan yang kita alami diluar dari kemampuan, kita membutuhkan kuasa supranatural Tuhan bekerja.
Bagaimana caranya kita mempersiapkan diri?
1. Membangun imanmu
Roma 10 : 17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Hal yang perlu kita siapkan membangun iman kita adalah dengan terus-mnerus membaca dan merenungkan firman Tuhan. Iman punya landasan, dan landasan iman adalah firman Tuhan, karena iman timbul dari pendengaran akan firman Allah.
Ibrani 11 : 1 – 3 iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang belum kita lihat. Dasar dan bukti akan mujizat yang kita terima adalah iman kita.
Oleh iman lah kita mengerti apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak kita lihat. Iman membuat kita mengerti di dalam roh bahwa Tuhan Yesus sudah mati di atas kayu salib supaya kita diselamatkan dan dipulihkan dan diberkati, karena dengan iman juga kita mengerti, pada waktu kita percaya, kita menjadi anak-anak Bapa yang berhak menerima warisan yang ditentukan bagi kita (keselamatan, berkat dan mujjizat)
Yakobus 5 : 15 – 16 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Dengan Iman kita akan berdoa dengan penuh keyakinan, dan bukan kebingungan, kekacauan, sehingga Tuhan akan menjawab sesuai dengan iman kita. Dengan iman kita mengerti bagian kita. Doa yang lahir dari iman bukanlah bukan doa yang kosong, karena sesuai dengan kehendak Tuhan.
Oleh iman kita saling mengaku dosa dan saling mendoakan sehingga kita sembuh dan dipulihkan serta diberkati. Iman tanpa perbuatan sia-sia. Kita membutuhkan iman supaya kita hidup senantiasa bergantung kepada Tuhan. Jangan sampai kesombongan dan keakuan menjadi penghalang berkat Tuhan
Markus 6 : 1 – 6 Tuhan Yesus tidak melakukan satupun mujizat di Nazareth, karena orang-orang di Nazaret ragu, tidak percaya bahkan menolaknya. Keraguan dan ketidak percayaan adalah penghalang besar bagi iman seseorang untuk mengalami Mujizat Tuhan. Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menolong kita, tetapi kitapun harus menyambut dengan mengulurkan tangan kita (iman dan percaya) kepada Tuhan – maka mujizat akan terjadi
2. Perkatakan Iman
Markus 9 : 23 – 24 Seorang Ayah dari anaki yang kerasukan, punya iman kepada Tuhan Yesus itu sebabnya dia berdoa dan memperkatakan imannya; “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!“, Karena dia percaya dan mengatakannya, maka roh jahat kaluar dari anaknya. Perkatakanlah iman dalam setiap keadaan. Kita harus percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu. Perkatakan iman atas keadaan kita hari ini.
Yakobus 1 : 6 – 8 Jangan bimbang, handaklah kita memintanya dengan iman. seringkali yang membuat kita bimbang adalah; pikiran kita sendiri, perkataan orang lain, melihat keadaan. Iman dasarnya bukan perasaan “feeling” atau fakta, tetapi apa yang Tuhan firmankan, sekalipun faktanya kita belum mengalaminya.
Mungkin kita meragukan diri kita, tetapi jangan meragukan Tuhan! Kita harus percaya firman apa adanya. doa dengan iman, dan kita akan mengalami firmanNya. Jangan berubah-ubah, kita harus teguh di dalam iman. Iman tidak bergantung kepada pikiran dan perasaan kita yang selalu berubah, tetapi firman yang tidak berubah.
Perkatakan firman perkatakanlah iman, jangan bicarakan hal-hal yang membuat keraguan! Hati-hati jangan dengar hal-hal yang melemahkan imanmu. Iman adalah cara kita untuk menerimanya mujizat, tetapi kasih karunia Tuhanlah yang membuat mujizat itu terjadi.
Matius 20 : 32 – 34 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat melihat.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.
Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, tetapi Ia mau supaya kita memperkatakannya. Itulah sebabnya kita harus perkatakan iman atas apa yang kita perlukan. Tuhan akan mengulurkan tangan, tetapi kita juga harus menyambutnya, artinya kita harus sepakat dengan Tuhan. Tuhan melihat kebutuhan tetapi dia tergerak ketika tidak ada iman. Karena hanya dengan imanlah kita dapat menggerakkan hati Tuhan untuk bekerja dan menyatakan mujizat-Nya.
Pada waktu kita butuh kita berseru kepada Tuhan dengan iman, tetapi ketika kita sudah mengalami mujizat, maka langkah selanjutnya harus mengikuti Tuhan dengan segenap hati.
3. Singkirkan Penghalang
Yohanes 5 : 5 – 7 Seorang lumpuh memiliki penghalang untuk mengalami muizat. Penghalang itu adalah pola pikirnya, yaitu metode kesembuhan seperti yang dia tahu, namun ketika Tuhan Yesus yang adalah kesembuhan itu datang kepadanya, maka orang lumpuh itupun sembuh seketika dan dapat berjalan. Iman timbul dari firman Tuhan dan pewahyuan yang baru yang kita terima, dan firman dan pewahayuan baru itulah yang menghancurkan penghalang dalam pikiran dan perasaan kita Yohanes 8 : 32
Yohanes 5 : 14 Ketika orang lumpuh itu sembuh, maka Tuhan berpesan supaya; jangan berbuat dosa lagi supaya jangan terjadi lebih buruk lagi. Singkirkan semua penghalang dan benteng di dalam pikiran kita, singkirkan juga dosa dan kejahatan, supaya mujizat yang kita terima, terus menerus terjadi dalam hidup kita.
Salah satu penghalang yang membuat kita tidak mengalami mujizat adalah tidak mengampuni Markus 11 : 22 – 26. Ayat 25 sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang. Dalam terjemahan inggris (NKJV) “Againts anyone” artinya ada sesuatu yang kita rasakan melawan, bermusuhan, tidak senang, marah, kecewa dsb terhadap seseorang, maka kita harus segera menyelesaikannya , yaitu dengan cara mengampuni. Karena jika kita tidak mengampuni, maka Bapa di surga tidak mengampuni, sehingga kita tidak akan mengalami mujizat.
Lukas 13 : 11 – 13 Roh-roh jahat adalah penghalang kita mengalami mujizat. Itulah yang dialami perempuan yang sakit bungkuk selama 18 tahun, karena dirasuki roh-roh jahat namun ketika Tuhan Yesus menumpangkan tangan atasnya maka perempuan itu dilepaskan dari roh jahat dan disembuhkan. Jika kita mengalami sakit penyakit akibat kutuk dan keterikatan dengan roh-roh jahat kita harus dilayani dan dilepaskan supaya mujizat kesembuhan terjadi
Yohanes 9 : 1 – 3 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
4. Terus menerus beriman
Lukas 17 : 13 – 16 Mujizat terjadi ketika sepuluh orang kusta itu taat dan pergi menunjukkan diri mereka kepada imam-imam seperti yang diperintahkan Tuhan Yesus, maka dalam perjalanan mereka menjadi sembuh. Kapan mereka sembuh? Pada waktu mereka TAAT kepada firman Tuhan. Mujizat Tuhan terjadi ketika kita taat dan tetap percaya, pegang firman, tekun melangkah sesuai firman, karena mujizat Tuhan sedang terjadi dan akan terjadi.
Dari sepuluh yang sembuh, hanya satu kembali kepada Tuhan. Karena imannya maka orang lumpuh itu bukan hanya mengalami kesembuhan, tetapi juga dia alami mujizat yang terbesar itulah keselamatan. Jika kita sudah mengalami mujizat, maka kita harus datang kepada Tuhan untuk menyembah dan mengenal Dia supaya kita mengalami keselamatan dari pada-Nya.
5. Sepakat beriman
Matius 18 : 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Jangan turunkan standar iman kita, kita harus sepakat dan perkatakan iman maka mujizat Tuhan terjadi. Dalam segala keadaan mari kita sepakat!