JANGAN KUATIR

Ps Debora Henubau

Ringkasan Khotbah 17 Mei 2020

2 Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Tuhan Yesus tidak memberikan kepada kita roh ketakutan. Oleh sebab itu, sekalipun saat ini pandemi Covid 19 sedang terjadi di Indonesia dan dunia, kita tidak boleh hidup dalam ketakutan. Ketakutan bukan berasal dari Tuhan. Artinya apabila kita memiliki roh ketakutan, itu adalah bagian dari serangan roh jahat.

Filipi 4:6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Pada waktu Tuhan memerintahkan kepada kita “jangan kuatir”, Tuhan tidak hanya memberikan suatu larangan, tetapi Tuhan juga memberikan solusi dan jalan keluarnya kepada kita, yaitu dengan membawanya dalam doa yang disertai dengan ucapan syukur.

Mazmur 1:1-3 dan Yeremia 17:7-8 (baca) Musim akan selalu berganti, tetapi hidup kita bukan bergantung kepada musim yang ada, tetapi bergantung kepada “aliran air” yaitu jamahan dan pengurapan Tuhan atas hidup kita. Selama kita tertanam di bait Tuhan, bersekutu dekat dengan Tuhan, maka kita akan menerima dari Tuhan sebagai sumber kesegaran, sehingga kita tidak menjadi layu, dan kita akan menerima berkat-berkat dari Tuhan.

Lukas 12:22 (baca)Kekuatiran mengenai kehidupan, yaitu: makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal. Dan sekarang ini seluruh dunia sedang kuatir akan hal-hal tersebut.

Lukas 12:25 (baca) Kekuatiran tidak akan menambahkan umur dalam hidup kita. Kekuatiran tidak akan menghasilkan hal yang baik dalam hidup kita, bahkan dapat menyebabkan sakit penyakit di dalam hidup kita.

Lukas 12:28-30 (baca) Jika rumput dan burung di udara Tuhan pelihara, apalagi kita yang adalah anak-anak-Nya, pasti Tuhan pelihara lebih lagi. Tuhan tahu apa yang menjadi kebutuhan kita.

Lukas 12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Tuhan memerintahkan kepada kita untuk mencari Kerajaan-Nya, bukan mencari uang/harta benda. Matius 6:33 (baca) Siapa yang harus dicari dan dipikirkan lebih dahulu? kita harus berfokus kepada Tuhan Yesus, bukan kepada masalah yang sedang terjadi. Tuhan Yesus pasti memberikan solusi untuk apapun yang terjadi di dalam hidup kita. Hanya Tuhan Yesus yang sanggup menjamin hidup kita. Oleh sebab itu, selagi kita masih hidup, kita harus mencari Tuhan dan kebenaran-Nya.

Lukas 12:32  (baca) Tuhan tahu kondisi kita yang sebenarnya, kita kecil di hadapan-Nya. Tapi sekalipun kita kecil, Tuhan sudah berkenan memberikan Kerajaan-Nya kepada kita. Jadi kalau Kerajaan-Nya yang mulia dan kekal itu pun diberikan-Nya, apalagi hal-hal lain yang jauh lebih rendah daripada itu, seperti kebutuhan hidup di dunia ini. Oleh sebab itu kita harus mengejar yang terutama yaitu Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya agar yang lainnya ditambahkan di dalam hidup kita. Kita harus mencari Tuhan dan mendahulukan Tuhan. Kita tidak akan pernah rugi karena mencari Tuhan.

Lukas 12:33-34 (baca) Kapan kita simpan harta di surga? Bukan hanya pada waktu kedaann kita sedang baik saja, tetapi selama kita hidup di dunia ini. Kita tidak akan selamanya hidup di dunia, dan pada suatu saat pasti akan menghadap Tuhan di surga. Semua yang kita miliki di dunia (uang, harta benda, kedudukan, dll) akan tertinggal di dunia. Namun ada yang akan kita bawa ke surga, yaitu segala perbuatan yang kita lakukan bagi Tuhan selama kita hidup di dunia, itulah akan menyertai kita ke surga.

Ayub 22:25-26 (baca) “Timbunan emas kita” atau harta kita yang terbesar adalah Tuhan sendiri. “Menengadah” menjelaskan bahwa fokus pandangan kita harus terus terarah kepada Tuhan, bukan ke bawah atau hanya ke dunia ini. Pada waktu kita menyembah Tuhan, kita “menengadah” artinya berserah dan percaya bahwa Tuhan Yesus adalah pengharapan kita. Tuhan adalah harta kita, oleh sebab itu kita bersukacita karena memiliki-Nya, bukan hanya memperoleh berkat dari-Nya. Pada waktu kita bersukacita karena Tuhan, maka Tuhan akan memberikan apa yang menjadi keinginan hati kita (Mazmur 37:4).

Kita beriman bukan hanya karena sesuatu itu sudah ada, tetapi kita beriman karena Tuhan ada. Jika kita sungguh-sungguh hidup mengandalkan Tuhan, maka kita akan mengalami bahwa apa yang kita rindukan, yang belum sempat kita doakan, bahkan baru kita pikirkan, tiba-tiba hal tersebut sudah datang dan terjadi dalam hidup kita.

Matius 6:1-4 (baca) Pada waktu kita memberi, maka kita akan mendapatkan upah dari Tuhan. Bagaimana cara kita menyimpan harta di surga? Dengan cara memberi, baik itu memberi persembahan ke gereja, kepada sesama, dll. Memberi seperti apakah yang Tuhan inginkan? Memberi karena kita mengasihi Tuhan, dan karena kita tahu bahwa Tuhan adalah pemberi upah, dan kita memberi karena kita adalah anak-anakNya. Pada waktu kita memberi, kita bukan sembarangan memberi, tetapi memberi karena dorongan dari Tuhan, dalam pimpinan Roh Kudus, dan berdasarkan firman Tuhan. Maka kita akan menerima upah dari Tuhan juga.

Kita tidak boleh sembarangan menabur. Kita harus tahu di mana kita menabur, karena kita akan menuai dari apa yang kita tabur. Kita harus menabur di tempat yang tepat yaitu tanah yang subur. Jika kita mau menerima upah dari Tuhan, maka pada waktu kita memberi, kita harus memberi dalam persepakatan/pimpinan Roh Kudus. Pada waktu kita memberi, kita harus membawanya dalam doa supaya kita akan menuai yang baik dan diberkati Tuhan. Demikian pun pada waktu kita membagi, jangan sembarangan membagi, tetapi kita harus membawanya dalam doa, sebab pemberi upahnya bukan manusia, tetapi Tuhan.

Matius 10:42 Pada waktu kita memberi kepada seseorang yang adalah murid Tuhan, maka kita akan mendapatkan upah dari Tuhan. Alasan kita memberi adalah karena kita mengasihi Tuhan sehingga kita pun mengasihi saudara seiman kita.

Markus 9:41 Jika ada orang yang memberi sesuatu kepada kita yang adalah murid Tuhan, maka orang tersebut juga akan mendapatkan upahnya dari Tuhan.

Kolose 3:23-24 (baca) Pada waktu kita melakukan segala sesuatu, maka kita harus melakukannya untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Jika kita melakukan hal tersebut, maka kita akan mendapatkan upah dari Tuhan. Tuhan Yesus Kristus adalah pemberi upah bagi kita. Pada waktu kita diarahkan oleh Roh Kudus untuk memberkati orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita pun akan mendapatkan upahnya dari Tuhan, karena kita telah taat kepada dorongan Roh-Nya.

Matius 6:19-21, 24 Kepada siapakah kita mengabdikan hidup kita, apakah kepada Tuhan, atau kepada uang? Kita tidak dapat mengabdi kepada keduanya sekaligus. Kita harus memilih untuk mengabdi kepada Tuhan dan menjadikan Tuhan fokus hidup kita.

Lukas 16:10-13 Jika kita setia dalam perkara-perkara kecil, maka akan dipercayakan dalam perkara-perkara yang besar. Apa yang kecil? Bukan soal jumlah mata uang, tetapi harta di dunia ini. Apabila karena harta di dunia ini, kita tidak setia kepada Tuhan, bagaimana Tuhan mau mempercayakan harta yang kekal dalam hidup kita. Seberapapun yang kita miliki, kita harus tetap mengasihi Tuhan, tidak menjadi kecewa, marah, dan meninggalkan Tuhan. Seberapun yang Tuhan berikan, kita tidak boleh menjadi orang yang pelit, tetapi kita tetap murah hati sama seperti Bapa kita, maka Tuhan akan memberikan yang lebih besar. Pada waktu kita tidak benar dalam perkara kecil, bagaimana Tuhan akan memberikan perkara yang lebih besar, yaitu jiwa-jiwa dan harta yang kekal di surga.

Kita jangan berpikir kalau materi/harta terpisah dengan urusan mencari Tuhan. Kita harus tahu bahwa Tuhan tidak pernah memisah-misahkan. Apabila kita diberkati, maka kita diberkati dalam segala hal, baik itu materi, kesehatan, sukacita, damai sejahtera, karunia-karunia rohani, dsb.

Kita diingatkan untuk jangan kuatir. Agar tidak kuatir, maka fokus kita harus terus kepada Tuhan. Firman Tuhan memberi tahu kita cara agar hati kita terus berfokus kepada Tuhan, yaitu melalui harta kita. Sebab harta/uang dan hati kita saling berkaitan. Jika setiap hari yang kita pikirkan Tuhan, maka hati kita pasti tertuju kepada Tuhan. Tetapi jika setiap hari yang kita pikirkan adalah kekuatiran tentang uang, maka uang menjadi terlalu besar dalam hidup kita, dan membuat fokus hidup kita teralih dari Tuhan kepada uang.

Lukas 16:14 Sejak dahulu Tuhan sudah berbicara tentang uang dan harta bukan karena Tuhan butuh uang kita. Tuhan berbicara tentang uang dan harta karena manusia sejak dari dahulu sudah mengalihkan matanya dari Tuhan kepada dunia dan harta.

Lukas 16:15 Tuhan rindu agar hati kita benar di hadapan Tuhan. Dalam masa yang sukar, dan saat sedang diberkati berkelimpahan oleh Tuhan, fokus hidup kita harus tetap kepada Tuhan, bukan kepada masalah dan berkat yang kita terima.

Yeremia 9:23-24 (baca) Manusia sering bangga dan dipuji kalau ia bijaksana, kuat, dan kaya. Tetapi Tuhan ingin kita bangga/bermegah karena Tuhan, bukan karena hal-hal yang ada di dunia ini. Kemegahan kita adalah karena kita mengenal Tuhan sebagai Tuhan yang setia, adil, dan benar.

1 Korintus 1:31 (baca). Kemegahan kita adalah Kristus. Orang yang memiliki Kristus adalah orang yang kaya dan diberkati. Kita harus memanfaatkan waktu yang singkat di dunia ini karena apa yang kita perbuat di dunia ini akan menentukan kehidupan kita selanjutnya, menentukan kemegahan kekal yang akan kita terima.

1 Samuel 2:3 Perkataan caci maki yang keluar dari mulut kita adalah suatu kesombongan.Oleh sebab itu, jika kita ingin di berkati oleh Tuhan, maka yang harus keluar dari mulut kita bukan suatu perkataan caci maki dan sesuatu yang jahat, tetapi perkataan yang baik dan benar.

1 Samuel 2:8-9 Tuhan sanggup mengangkat yang hina dari debu, yang miskin dari lumpur, dan mendudukkannya di antara orang-orang yang ternama dan memiliki kehormatan. Jika kita mendapat semua yang terbaik dari Tuhan, ingatlah bahwa itu bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi semua itu karena pertolongan Tuhan (Ulangan 8:17-18).

2 Korintus 9:10-12 Jika kita ingin diberkati, maka kita harus mencari Tuhan dan kebenaran-Nya, memperbaiki hidup kita dengan bertobat, beriman kepada Tuhan, dan menabur. Kapan kita menabur? Setiap waktu dalam hidup kita. Di dalam Tuhan, kita memiliki iman untuk menabur.

Benih bukan untuk dimakan tetapi untuk di tabur. Jika kita memakan benih, maka kita tidak akan memiliki sesuatu untuk dituai nantinya. Dari segala yang Tuhan percayakan dalam hidup kita, tidak semuanya untuk kita makan/konsumsi, harus ada yang menjadi benih. Seberapa pun benih yang kita punya dan ditabur, maka itu yang akan menghasilkan tuaian. Iman dapat memperbesar yang kecil. Pada waktu kita menabur dalam iman, maka kita akan menuai dalam kelimpahan.

Apabila kita kaya hanya untuk diri kita sendiri, maka orang lain tidak bersyukur kepada Tuhan, dan hanya kita saja yang bersyukur. Tetapi ketika kita memberi, maka kita sedang melipatgandakan ucapan syukur, sebab orang-orang yang menerima pemberian kita akan mengucap syukur kepada Tuhan. Pelipatgandaan bukan hanya harta kita menjadi bertambah, tetapi pelipatgandaan itu dalam bentuk ucapan syukur dan pujian yang diterima oleh Tuhan, karena pemberian kita tadi.

Tujuan kita memberi adalah untuk menyenangkan Tuhan, karena kita mengasihi dan memuliakan Tuhan. Pada waktu kita mengasihi dan memuliakan Tuhan, maka kita akan mendapatkan upah dari Tuhan. Pemberian kita melimpahkan ucapan syukur. 2 Korintus 8:1-15 (baca) Jadilah kaya dalam kemurahan. Kekayaan bukan berdasarkan uang yang kita simpan, tetapi kita kaya kalau kita bisa murah hati sama seperti Allah Bapa juga murah hati (baca Lukas 6:36)

Lukas 6:38 (baca) Kita harus memberi dengan ukuran/takaran yang baik supaya hasilnya juga baik. Kalau kita memberi dengan ukuran yang besar/bagus, kita akan menerima yang besar/bagus juga. Tetapi jika kita mengukur dengan pelit/sedikit, maka kita pun akan menerima yang sedikit juga. Jika kita memiliki hati untuk memberi, maka Tuhan selalu memberikan jalan untuk memberi. Apa yang kita berikan bukan hanya uang, tetapi juga tenaga, waktu, kesempatan, doa, ucapan, dsb.

Firman Tuhan terus menguatkan kita dalam menghadapi hal-hal yang sedang terjadi di dunia saat ini, agar kita jangan kuatir/panik, tetapi kita mengandalkan Tuhan (Maleakhi 4:2 & Mazmur 34:8-11).