ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA SESUATU

Aps. DR. Daniel Henubau

(Ringkasan Khotbah 2 September 2018)

ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA SESUATU UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI MEREKA YANG MENGASIHI DIA

Pembacaan Alkitab: Roma 8 : 28; Kejadian 41 : 1 – 57

Ayub 23 : 10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Ujian iman bukan untuk menjatuhkan atau menghancurkan diri kita, tetapi justru untuk membawa kita lebih dimurnikan seperti emas. Kita tidak bisa menghindar dari ujian, karena tujuan dari setiap ujian iman adalah supaya kita naik tingkat (level) yang lebih tinggi. Sebaliknya orang yang menghindar dari ujian akan selalu ada di level yang sama.

Ayub 23 : 11 – 14 (baca) Pada waktu diuji, kita akan keluar seperti emas, namun syaratnya; kita harus tetap mengikuti jalan Tuhan, tidak menyimpang, serta menyimpan firman Tuhan di dalam hati kita. Banyak orang secara rohani tidak bertumbuh atau maju, karena mudah tersinggung ketika mengalami ujian atau tekanan. Padahal ujian itu diperlukan untuk membentuk hidupnya supaya dipakai Tuhan secara luar biasa.

Tuhan tidak pernah berubah, bila Tuhan sudah berjanji, maka Ia akan menggenapinya. Apa yang sudah Tuhan rencanakan, Ia sanggup untuk menyelesaikan dan menyempurnakannya. Tidak ada yang dapat menghalangi Tuhan apa yang dikehendaki-Nya pasti dilaksanakannya juga. Tuhan akan menyelesaikan segala sesuatu dalam hidup kita, asalkan kita aktif dan mau bekerja sama dengan-Nya.

Tuhan menghendaki agar setiap ujian iman yang kita alami akan memurnikan kita seperti emas, sehingga hidup kita semakin memancarkan kemuliaan Tuhan.

1 Korintus 10 : 13 (baca)Alkitab menegaskan bahwa Tuhan tidak mencobai kita melampaui kekuatan kita, Dia akan memberikan jalan keluar setiap kali kita alami pencobaan. Karena Tuhan tahu, bahwa setiap ujian yang kita alami tujuannya menaikan kapasitas dan kekuatan kita, sehingga kita mengalami kemenangan demi kemenangan.

1 Korintus 15 : 10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Inilah hidup kekristenan; Kita mampu untuk bertahan menghadapi tantangan, dan menang dalam situasi yang sulit sekalipun, semuanya karena Kasih Karunia Allah. Tuhan selalu memberikan kekuatan kepada kita, karena di dalam Kristus ada kelimpahan kasih karunia. Jika bukan karena Kasih Karunia Allah, kita tidak mungkin hidup seperti sekarang ini, semua semata-mata karena Kasih Karunia Allah. Itu sebabnya, jangan sia-siakan Kasih Karunia Allah, sebaliknya harus aktif supaya kasih karunia Allah itu dimaksimalkan dalam hidup kita. Karena Tuhan menghendaki agar kita dapat bekerja sama dengan Tuhan.

Penderitaan Yusuf dimulai di rumah ketika saudara-saudaranya merencanakan hal yang jahat kepadanya, karena mereka iri hati ketika Yusuf bersaksi mendapat mimpi/ visi tentang dirinya dan masa depannya Kejadian 37 : 20 (baca) Iri hati adalah penyakit yang paling parah, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun di dalam gereja.

Sikap kita seharusnya bersukacita dan mendukung setiap kali ada orang yang bersaksi tentang berkat yang dialaminya, karena sikap kita akan menentukan kita mengalami juga hal yang sama, atau sebaliknya.

Iri hati adalah penyakit di dalam keluarga Yakub. Kejadian 37 : 2 (baca) Saudara-saudara Yusuf iri hati, karena Yusuf adalah seorang yang rohani, dia tidak kompromi dengan kejahatan saudara-saudaraanya, dia malah melaporkan kepada bapaknya semua kejahatan yang dilakukan saudara-saudaranya. Yusuf mempunyai pendirian rohani yang kuat! Biasanya orang akan iri hati dan membenci kita, jika kita hidup benar dan tidak kompromi dengan dosa dan kejahatan, sehingga seringkali kita mengalami penganiayaan melalui perkataan maupun sikap.

Jika kita hidup benar dan tidak kompromi dengan dosa, maka jangan heran jika ada banyak orang yang akan membenci dan tidak senang dengan sikap dan keberadaan kita. Tetaplah hidup dengan pendirian yang kuat, warna dan karakter Kristus harus jelas, bahwa kita adalah anak-anak Bapa di surga.

Kejadian 37: 28 (baca) Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya dengan harga dua puluh syikal perak, kemudian ia dibawa mereka ke Mesir. Apa yang Yusuf alami merupakan gambaran tentang perstiwa yang Tuhan Yesus alami nantinya ketika dijual seharga tiga puluh keeping perak. Namun sejak di Mesirlah baru perjalanan menggenapi visi Tuhan itu dimulai.

Sekalipun saudara-saudaranya merancangkan kejahatan kepada Yusuf dengan maksud mengalangi visi dan mimpi yang Tuhan berikan, namun dengan cara itulah justru Tuhan mulai menggenapi visi yang Dia berikan kepada Yusuf. JIka Tuhan sudah membuka pintu bagi kita, maka tidak ada seorangpun yang dapat menutup. Jika Tuhan sudah memberikan visi/ mimpi, maka tidak ada rancangan jahat apapun yang dapat menghalanginya.

Kita harus bertobat dari dosa iri hati kalau ada yg diberkati, seharusnya semua kesaksian yang kita dengan tentang orang lain, harus membawa kita untuk memuliakan Tuhan dan percaya bahwa Tuhan yang sama juga sedang bekerja di dalam hidup kita.

Kejadian 39 : 20 – 21 Kemanapun Yusuf pergi, Tuhan tetap menyertai Yusuf, bahkan ketika Yusuf menjadi budak di rumah Potifar, dia tetap diberkati dan berhasil atas semua yang dikerjakannya. Sekalipun karena fitnah dia dipenjara, namun dia tetap diberikan kepercayaan untuk mengurus segala sesuatu, dan menjadi kesayangan kepala penjara.

Mengapa Yusuf harus melewati rumah Potifar dan masuk ke dalam penjara? Karena itu adalah masa-masa persiapan Yusuf menjadi seorang perdana menteri di Mesir. Setiap kesulitan dan tantangan yang kita alami, selalu mempersiapkan kita untuk memperoleh berkat yang lebih besar.

Yusuf cinta Tuhan, dia tidak kecewa walaupun kenyataan yang dia alami bertentangan dengan mimpinya, namun Yusuf tetap percaya kepada rancangan Tuhan. Justru di dalam penjara Yusuf bertemu dengan dua orang petinggi yang bekerja di dalam istana raja. Salah seorang dari mereka adalah kepala juru minum raja, yang kemudian dibebaskan, sesuai dengan penafsiran Yusuf tentang mimpinya itu.

Kejadian 40 : 14 – 15, 23 (baca) Yusuf berharap kepada juru minum raja, untuk menolong dia nantinya ketika dia bebas nanti. Namun yang terjadi, Yusuf tidak diingat oleh kepala juru minum itu, bahkan dia dilupakan. Hal ini menegaskan bahwa seringkali kita mengharapkan manusia, namun kita malah dilupakan. Manusia bisa melupakan kita, tetapi Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya. Tuhan memiliki rancangan atas hidup kita, dan waktu yang tepat (kairos) untuk menggenapi apa yang Ia rancangkan atas hidup kita. Yusuf menderita selama tiga belas tahun lamanya, tetapi dia tetap bertahan, karena dia percaya bahwa visi yang Tuhan berikan, pasti akan digenapinya.

Kejadian 41 : 1 – 14 Akhirnya waktu Kairos untuk Yusufpun datang, ketika raja Firaun bermimpi, dan tidak ada seorangpun yang dapat mengartikan mimpinya, hingga kepala juru minum raja memberikan kesaksian tentang Yusuf yang mengartikan mimpinya, maka Yusuf pun dipanggil untuk menghadap Firaun di istana raja.

Yusuf tetap taat dan setia kepada Tuhan selama di Mesir, hingga pada akhirnya dia diperhadapkan dengan Firaun raja Mesir untuk mengartikan mimpinya. Kejadian 41 : 16 Ketika di hadapan Firaun, Yusuf tetap besaksi tentang Tuhan, hal ini menunjukkan dia tetap rendah hati dan setia kepada Tuhan.

Kejadian 41: 32 – 44 Yusuf bukan hanya mengartikan mimpin Firaun, tetapi dia juga memberikan nasehat terkait mimpinya untuk mengangkat seorang yang berhikmat yang mengatur dan mengumpulkan bahan makanan. Setelah usul itu dipandang baik, maka pada waktu itu juga, Firaun mengangkat Yusuf (seorang yang penuh roh Allah, berakal budi dan bijaksana) menjadi penguasa atas seluruh Mesir. Firaun sendiri mengakui Yusuf adalah seorang yang penuh dengan roh Allah Ayat 38. Itu sebabnya kepada Yusuf Firaun memberikan cincin meterainya dan kalung emas dilehernya, dan melantik dia menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir. Dalam satu malam terjadi Yusuf dipromosikan secara supranatural

Seringkali kita harus melewati situasi dan kondisi yang ‘kelihatannya’ merugikan, supaya kita dibawa Tuhan naik kepada level yang lebih tinggi, asalkan kita taat, setia, percaya sepenuhnya, tidak kompromi, tidak kecewa dan meninggalkan jalan Tuhan. Firaun mengangkay Yusuf sebagai penguasa atas seluruh Mesir dan memberikan nama dan gelar Zafnat-Paaneah : “Juruselamat dunia” (Latin) dia yang menyelamatkan Mesir dari kelaparan.

Ayat 45 – 50 Yusuf diberikan isteri seorang Mesir, karena dia telah menjadi penguasa atas seluruh Mesir. Sebelum datang tahun kelaparan lahirlah bagi Yusuf dua anak laki-laki dan memberikan nama kepada mereka; Manasye dan Efraim

Manasye artinya Allah membuat aku lupa akan kesengsaraan, lupa akan penderitaan yang dialami dari saudara-saudara di rumah bapaku. Artinya Yusuf telah melupakan semua yang negatif, hal ini sama seperti terbebas dari hutang, karena semua kepahitan adalah hutang. Efraim artinya berbuah lebat, aku akan menghasikan yang berlimpah-limpah, mendapat kelimpahan. Yusuf menamakan anaknya dengan nama Ibrani karena isterinya sudah pecaya kepada Allah.

Kejadian 50 : 20 (baca) Kita harus percaya bahwa sekalipun orang merencanakan yang jahat terhadap kita, tetapi dibalik itu semua, Tuhan sedang bekerja untuk mengubahkannya menjadi kebaikan, dan menggenapi rencana-Nya dalam hidup kita

Sikon apapun yang kita alami jika ada penyertaan Tuhan, kita akan diberkati. Penyertaan Tuhan menyatakan bahwa Dia lebih besar dari semua kesulitan yang kita alami. Asalkan kita tetap pada jalan-Nya dan menyimpan firman di hati kita, tidak menyimpang dari jalanNya, maka kita akan menggenapi rancangan Tuhan yang besar.

1 Korintus 2 : 9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Amin.